Newsletter



Selasa, 07 September 2010

Persija Ditahan Imbang Semen Padang 1-1

Ditulis Oleh admint
Wednesday, 08 September 2010
Jak Online – Persija kembali melakukan ujicoba dalam rangkaian persiapannya menghadapi ISL 2010 -2011. Setelah 2 ujicoba terakhir melawan klub dari internal Persija dan berhasil menghasilkan kemenangan yang cukup telak, kali ini Persija ujicoba melawan team yang cukup sepadan, yaitu Semen Padang, Klub yang musim ini baru saja promosi ke Liga Super.

Pertandingan yang berlangsung Selasa 07/09/10 di Stadion Utama Gelora Bung Karno berlangsung cukup menarik. Persija kali ini menemukan lawan ujicoba yang seimbang, permainan berlangsung seimbang, walaupun secara keseluruhan Persija menguasai jalannya Pertandingan.

Semen Padang yang diisi oleh skuad yang tidak kalah hebat dengan Persija karena dihuni oleh pemain – pemain berpengalaman di sepakbola Indonesia, seperti Elli Eiboy, Tomi Rifka, Syamsidar, Heru Nerli dan beberapa pemain asing yang sudah makan asam garam sepakbola Indonesia memberikan perlawanan yang cukup seimbang dalam pertandingan tersebut.

Persija unggul terlebih dahulu pada babak pertama oleh Gol yang diciptakan oleh Ismed Sofyan dengan spesialisasi tendangan bebasnya yang bertahan sampai turun minum. Pertengahan babak kedua pemain baru Persija Julius Pongla Akosah diturunkan oleh Coach RD menggantikan Aliyudin, namun hasilnya belum begitu memuaskan.

Akosah striker yang menurut info berpaspor Hongkong tersebut belum menunjukan kelasnya sebagai striker yang mumpuni. Diturunkan selama 30 menit terakhir Akosah nampaknya masih dalam proses adaptasinya dengan sepakbola Indonesia, karena memang sebelumnya tidak pernah merasakan iklim sepakbola Indonesia.

Semen Padang pun berhasil menyamakan skor menjadi 1 – 1 melalui gol yang dibuat oleh David Pagbe yang menjadi skor akhir dalam pertandingan tersebut. Menurut pengamatan JO dalam pertandingan tersebut, permainan Persija dalam pertandingan tersebut masih terdapat kekurangan yang perlu dievaluasi, seperti control bola yang terlalu lama, passing mendasar yang masih suka salah.

Selain itu JO juga sempat menanyakan kepada teman – teman the jak yang datang pada pertandingan itu, ada beberapa yang JO tanyakan pendapatnya tentang pertandingan tersebut mengatakan, pertandingan kurang maksimal buat Persija, aliran bola dari belakang, ketengah dan kedepan tidak begitu jalan, malah terlihat lebih mengandalkan umpan – umpan jauh dari belakang yang malah terkesan tidak efektif.

Hal tersebut dibenarkan oleh Coach Rahmad, dalam sesi wawancara dengan para wartawan termasuk Crew JO di lapangan usai pertandingan mengatakan, hasil pertandingan ini cukup positif dimana bisa mengevaluasi dari jalannya pertandingan tadi. Dimana menurutnya sedikit kecewa dengan penguasaan bola yang terlalu lama, sehingga aliran bola tidak berjalan sesuai dengan skema yang diinginkan.

Masih terdapat pula passing mendasar yang kerap salah dilakukan oleh pemain, hal tersebut akan menjadi pelajaran dan evaluasi menyeluruh agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Masih dalam wawancara tersebut RD mengatakan Greg dan Bayemi dijadwalkan akan tiba esok hari (hari ini) atau maksimal lusa ( Kamis 09/10/10 ), semua persyaratan baik visa maupun dokumen – dokumen lainnya sudah selesai diurus.

Dengan bergabungnya 2 pemain asing dan pemain yang masuk timnas nantinya ( Bambang Pamungkas, Toni Sucipto dan M. Nasuha ) saya bisa lebih bisa meramu startegi lain yang bagus. Jadwal dan program latihan selanjutnya akan digelar TC mulai tanggal 13 September 2010 di Cilegon, dan akan ada ujicoba melawan Arema tanggal 18 September 2010 di Kanjuruhan kota Malang, pungkas Rahmad Darmawan dalam wawancaranya. (ZNI – JO )
Pemutakhiran Terakhir ( Wednesday, 08 September 2010 )

Sabtu, 04 September 2010

Wawancara Exclusive Jak Online Dengan Coach RD

Ditulis Oleh admint
Saturday, 04 September 2010
JakOnline-Setelah membuat janji untuk melakukan wawancara secara Exclusive dengan “Coach” Persija Jakarta, Bp.Rahmad Darmawan (RD) maka setelah sesi ujicoba Persija vs PS. Urakan yang dilangsungkan di Stadion Lebak Bulus Jakarta pada hari Sabtu 4/9, Jak Online berkesempatan mewawancarai RD secara singkat & exclusive, berikut hasil wawancara singkat Jak Online dengan RD,

JO : Apa kabar Pak, bagaimana rasanya bergabung kembali ke team Persija ?
RD : Kabar baik tentunya, saya tentu saja sangat senang bisa bergabung kembali di team Persija Jakarta.

JO : Bapak pernah melatih Persija di tahun 2006 dan saat itu Persija belum mempersembahkan gelar juara dan kabarnya hal ini dikarenakan materi pemain yang pada waktu itu bukanlah pilihan Bapak sendiri, apakah di musim ini keinginan Bapak untuk menentukan pemain sudah diakomodir cukup baik oleh manajemen ?
RD : Ya, saya cukup puas dengan materi pemain yang sudah ada saat ini dibandingkan dengan saat saya melatih di tahun 2006 karena saya saat ini diberikan kebebasan untuk menentukan pemain sesuai dengan skema permainan yang saya inginkan nantinya.

JO : Sejauh ini apakah manajemen masih campur tangan dalam hal penentuan siapa-siapa pemain yang nantinya akan direkrut oleh Bapak untuk masuk kedalam team Persija ?
RD : Tidak juga, kalaupun ada beberapa usulan dari manajemen itu hanya bersifat “Advise” saja, namun keputusan tetap ada ditangan saya dan sejauh ini saya sangat puas dengan hal ini.

JO : Jika dilihat dari materi pemain yang telah ada saat ini di Persija, sejauh mana perbandingannya dengan team Sriwijaya FC yang sebelumnya Bapak latih ?
RD : Tentunya materi pemain yang ada saat ini di Persija lebih lengkap karena diberbagai posisi sudah terisi dengan pemain yang mempunyai kualitas baik, awalnya saya ingin tetap mempertahankan team Persija (musim 2009/2010,Red) termasuk Leonard Tupamahu & Abanda Herman, namun melalui berbagai masukan dan pertimbangan beberapa hal akhirnya terdapat beberapa perombakan yang kualitasnya setara, seperti posisi Leonard Tupamahu yang telah diisi oleh Ambrizal dan juga Abanda Herman yang akan diisi oleh Bayemi untuk menghindari kejenuhan para pemain yang telah lama berada di team Persija.

JO : Dari rekan-rekan The Jakmania banyak yang mempertanyakan seputar keputusan Bapak untuk memasukkan Precious dan Hendro Kartiko yang dianggap sudah “berumur”, bagaimana tanggapan Bapak ?
RD : Menurut hemat saya, sangat sayang jika pemain belakang harus menggunakan pemain asing non asia seperti Abanda Herman dan Pape di musim sebelumnya dan akan lebih baik jika pemain asing non asia ditempatkan pada posisi gelandang ataupun striker mengingat kualitasnya tentu saja diatas rata-rata, demikian juga untuk posisi defender dari pemain asing asia juga tidak mudah mendapatkannya sehingga Precious dianggap sangat pas untuk mengisi posisi ini dan performanyapun masih sangat baik, mengenai keeper Hendro Kartiko saya rasa tidak ada masalah karena sejauh ini performanyapun masih sangat baik.

JO : Bicara mengenai pemain asing, saat ini belum semuanya pemain asing bergabung di team, bagaimana tanggapan Bapak, apakah mempengaruhi persiapan team ?
RD : Jelas berpengaruh terhadap kesiapan team dan tentu saja saya berharap para pemain asing segera bergabung di team, namun memang saat ini tidak sesederhana di musim-musim sebelumnya mengenai syarat kelengkapan dokumen para pemain asing untuk bisa bermain di Indonesia sehingga memakan waktu yang agak panjang untuk melengkapi seluruh persyaratan yang ada seperti Greg Nwokolo yang saat ini masih belum selesai dalam pengurusan kelengkapan dokumennya.

JO : Untuk proses seleksi pemain asing ke-5 sendiri bagaimana Pak ?
RD : Sejauh ini hanya Oliver Macort yang masih mengikuti seleksi di Persija dan anda bisa melihat sendiri bagaimana performa Oliver Macort sejauh ini, namun untuk kepastiannya akan ditentukan di pertengahan September mengingat status Akosah masih belum jelas apakah akan dianggap pemain asing non asia ataupun asia, kalau memang Akosah nantinya resmi dianggap sebagai pemain asing asia, maka besar kemungkinan Oliver Macort akan masuk kedalam team Persija.

JO : Ada kabar yang beredar dibeberapa media mengenai rencana team Persija yang akan juga merekrut pemain asing John Tarkpor, Cheena, dsb apakah ini benar Pak ?
RD : Sekali lagi tergantung dari nantinya apakah Akosah dianggap pemain asing non asia ataukah asia, kemungkinan itu tetap ada, namun apabila Akosah nantinya memang tidak bisa bermain di Indonesia, maka saya sudah menyiapkan calon penggantinya yang pastinya dari pemain asing asia (untuk nama pemain tersebut belum bisa JO publikasikan).

JO : Jakmania menyambut gembira atas keputusan bapak memberikan kesempatan terhadap pemain muda U-21 Persija untuk melakukan seleksi ke team Persija senior, bagaimana perkembangan pemain muda tersebut pak ?
RD : Sejauh ini saya melihat para pemain muda ini cukup potensial dan saya pikir hari Selasa 7/9 ini saya sudah bisa mengambil keputusan untuk menentukan siapa saja pemain dari U-21 Persija yang akan saya masukkan kedalam squad Persija Senior, namun tentu saja nantinya para pemain muda ini tidak lantas diharapkan skillnya melonjak drastis dalam waktu dekat karena semuanya itu pasti ada prosesnya dan harus bersabar dalam melakukan pembinaan para pemain muda tersebut seperti yang sudah saya lakukan saat menangani para pemain muda Persipura sebelumnya dan saat ini para pemain muda tersebut sudah menjadi pemain inti di Persipura melalui proses yang tidak sebentar.

JO : Terakhir Pak, mengenai animo dari Jakmania sendiri sebagai supporter Persija dan juga mengenai responds dari supporter Sriwijaya mengenai kepindahan Bapak ke Persija ?
RD : Animo Jakmania tentunya sangat luar biasa dalam hal memberikan dukungannya ke Persija dan mengenai responds dari supporter Sriwijaya sejauh ini tidak ada masalah karena hubungan saya dengan supporter Sriwijaya baik-baik saja dan juga hubungan antara The Jakmania dengan supporter Sriwijayapun juga sangat baik dan mereka (supporter SFC-Red) juga dapat memahami dan memaklumi atas kepindahan saya dari Sriwijaya ke Persija.(JO)

Minggu, 11 Juli 2010

Tour Solo

Tour Jakmania

ke Solo

Biaya Pendaftaran:
anggota (KTA): Rp. 75.000,-
non-anggota : Rp. 100.000,-

Pendaftaran dibuka: 12 s/d 15 Juli 2010
di korwil masing-masing / Sekretariat The Jakmania

Koordinator: Mardan

Sabtu, 03 Juli 2010

Klarifikasi Insiden Persija di Cirebon

Ditulis Oleh admint
Saturday, 03 July 2010
JakOnline-Menanggapi versi cerita yang berkembang mengenai insiden Cirebon sore tadi yang dialami oleh team Persija, berdasarkan kontak Jak Online (JO) dengan pihak Manajemen Persija, Team Persija Jumat pagi ini, 2/7 berangkat menuju kota Cirebon dengan menggunakan Kereta Api untuk memenuhi undangan melakukan uji coba dengan team lokal setempat dan sambutan masyarakat Cirebon sangat antusias ditambah dengan sambutan The Jakmania Cirebon semakin memeriahkan suasana kota Cirebon terhadap kedatangan Team Persija di Kota Udang ini.

Tadi sore, Jumat 2/7 Team Persija telah melakukan sesi uji coba lapangan di stadion Bima dan disaksikan oleh masyarakat Cirebon dan The Jak Cirebon dengan lancar, namun pada saat iring-iringan Bus team Persija menuju hotel mengalami insiden memalukan dengan adanya pelemparan batu ke bus pemain Persija oleh beberapa oknum supporter team lain sehingga bebarapa kaca bus pecah dan salah satu pemain Persija, Fahrudin Mustafic mendapatkan 3 jahitan dikepalanya karena terkena pecahan kaca ditambah Bp. Uci dari bagian perlengkapan team Persija yang juga mengalami luka-luka ringan akibat terkena pecahan kaca bus, pada saat terjadinya pelemparan sesaat kemudian masyarakat Cirebon juga berusaha membantu pengejaran oknum-oknum tersebut karena pada dasarnya masyarakat Cirebon sangat "Welcome" dengan team Persija..

Team Persija sendiri saat ini dalam keadaan kondusif, untuk laga ujicoba Persija yang rencananya akan dilakukan Sabtu sore, 3/7 masih menunggu konfirmasi lebih lanjut apakah nantinya laga ujicoba ini akan tetap dilangsungkan atau tidak.(JO)

Pemutakhiran Terakhir ( Saturday, 03 July 2010 )

PERSIJA NYAWA GUE

Ditulis Oleh Hasan Basri
Thursday, 10 June 2010
Gue amatin didiri temen-temen The Jak semua, banyak yang masih membanggakan dirinya Jakmania, Gue pengen NAMA PERSIJA LEBIH DIBANGGAKAN, KARENA GW LIAT SELAMA INI BELUM SEPERTI ITU.
PERSIJA NYAWA GUE, itulah judul yang gue buat karena gue cinta PERSIJA, kemanapun gue pergi sekolah, main, keluar kota, jalan-jalan, rekreasi, tour, renang, jalan-jalan ke mall, kerumah pacar, dll nama PERSIJA kan selalu gue bawa kemana-mana dimanapun gue berada. karena PERSIJA bagaikan kepercayaan, kebanggaan, kehormatan, harga diri, dan NYAWA sekalipun.
entah itu bisa kaos, topi, pin, jaket, baju, gelang, sepatu, sendal, stiker, kupluk, jas ujan, gantungan, emblem, dan masih banyak lagi

Banyak keributan antar wilayah sesama Jakmania, karena ego mereka yang lebih membanggakan dirinya sendiri ( Jakmania), bukan PERSIJA?? kenapa?????????
"kecintaan terhadap Jakmania tuh lebih besar daripada kecintaan lo pada PERSIJA"
Hal itu yang membuat keributan/gesekan antar wilayah OREN. karena kita hanya bangga pada diri sendiri,, lantas apa yang kita berikan untuk PERSIJA ??

kalau Gue bilang mulai sekarang, pegang komitmen loe,
"KECINTAAN LOE TERHADAP PERSIJA HARUS LEBIH BESAR DARIPADA KECINTAAN LOE TERHADAP THE JAKMANIA"
Gue berharap mulai dari sekarang buat yang masih ribut-ribut sesama The Jakmania semoga pada nyadar..

bayangkan mayoritas baju oren yang kita kenakan tiap hari bertuliskan "THE JAKMANIA",, yang pakai baju yang bertuliskan "PERSIJA" lebih sedikit.

bandingkan aremania hampir 85% baju mereka tertulis AREMA ??
apalagi disaat AREMA MALANG berganti nama menjadi AREMA INDONESIA,, semua serentak berganti kostum. betapa besarnya kecintaan aremania terhadap AREMA?????

gue ingin nama persija lebih lo banggain,, disaat lo pergi kemanapun lo pergi PERSIJA lah yang slalu dihati dinanti sampai mati

Salam JEMPOL TELUNJUK
PERSIJA PASTI JUARA

Note : Tulisan ini sengaja Jak Online muat dengan bahasa sehari-hari agar mudah untuk dimengerti oleh semua kalangan.
Pemutakhiran Terakhir ( Thursday, 10 June 2010 )

Selasa, 25 Mei 2010

Stadon Taman BMW

Stadion Taman BMW

Spoiler for taman bmw:

Kota : Jakarta, DKI Jakarta

Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (dijadwalkan rampung 2011)

Kandang : -

Kapasitas : 40.000 kursi.

Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Modern

Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Taman BMW merupakan kandang masa depan klub elit sepakbola Indonesia, yaitu Persija Jakarta. Yang mana stadion ini akan menjadi salah satu stadion sepakbola modern terbaik di Asia. Dapat di bayangkan apabila stadion ini selesai sesuai perencanaan yang telah ada, stadion ini bakal menjadi Allianz Arena nya Indonesia ataupun menyerupai Emirates Stadium yang ada di Inggris. Semoga Terwujud.

Perkiraan Kondisi

Tribun : A

Tempat duduk : A

Fasilitas : A

Rumput : A

Drainase : A

Penerangan : A

Papan Skor : A

Kondisi : A

Sabtu, 22 Mei 2010

Kerinduan Itu Akhirnya Terobati

Ditulis Oleh adminnya
Tuesday, 06 March 2007

Waktu sudah menunjukkan Pkl. 13.00 WIB ( red : Minggu, 4 Maret 2007 ), segera saja gue kirim sms ke rekan JO yang mengurus tiket, minta dibooking tiket Tribun JO 1 buah ( duh asyiknya...jaman udah berubah..pesen tiket bisa lewat sms...kaga perlu antri lagee..). Sambil tersenyum gue dalam hati mengucapkan terima kasih banyak kepada rekan-rekan JO yang udah berusaha mendapatkan kuota tiket di Tibun Kelas 1. Meski saat ini masih sekitar 20-an tiket, tapi gue yakin kedepannya akan semakin banyak kuota tiket yang didapat.

Istirahat dulu, makan siang, trus sholat dhuhur. Kira-kira sepeminuman teh ( hiks..kayak cerita Wiro aje ye..), gue kembali konfirmasi kepada rekan B, kalo gue jadi ke Boeloes siang ini tuk nonton partai Persija vs PSSB. Rasa rindu di hati untuk menyaksikan secara langsung Sang Macan Kemayoran terasa sekali. Apalagi gue bakal ketemu temen-temen JO yang lumayan gokil.

Pkl. 14.00 WIB gue pacu kendaraan kesayangan gue menuju Jakarta. Masuk daerah Cilandak, seperti biasa warna-warna oren udah banyak yang keliatan. Dari mulai yang menggunakan motor, bis kota, numpang bak terbuka, angkot, sampai bis-bis besar. Sebenarnya gue rada sangsi , ini kan bukan bigmatch, tapi animo pecinta Persija kok lumayan gede yah ? ( Alhamdulillah, dari hari ke hari makin banyak aje nich suporter oren nya ). Tiba di stadion, gue langsung ke depan Sekretariat Jakmaia tempat rekan JO ngumpul, dan langsung dech ambil tiket bookingan gue. ( Cepat bukan....Ingat..Ga perlu antri..dan harga normal... ).

Saat itu waktu menunjukkan Pkl. 14.30 WIB, suasana stadion ramai sekali. Setelah bertemu Mr. E ( pentolan ex. Korwil Priok ), gue ama doi jalan-jalan dulu muter stadion sambil melihat-lihat suasana. Gilee...baru jam segini, suasana stadion rame bener. Sepintas gue liat Tribun Timur udah penuh sesak, tapi di sekitar stadion masih buanyakk temen-temen The Jak yang ga kebagian tiket, ampe tanya ke gue segala punya tiket lebih ga ( et dah..tampang gue kayak tampang calo tiket kali ye..hiks..)

Setelah cukup puas, akhirnya gue ama E memutuskan untuk masuk stadion, meski akhirnya kepisah saat masuk stadion, tapi akhirnya kita semua bergabung jadi satu di tribun JO. Ada Mario Ambon, Yudhi Kurus, Aldy Gendut, Gerry Dekil, Adam Jasulmei, dan yang lainnya ( sorry pren ga kesebut semua ). Nah, pas ketemu ama Mr. Cool & Mr. Tito, gue sempet kagum juga, ternyata doi berdua udah punya ID khusus reporter resmi Jakmania Online yang artinya berhak meliput seluruh pertandingan resmi Persija di Liga Indonesia 2007, aksesnya ga cuma foto-foto doank, tapi juga punya hak untuk mewawancara pemain & pelatih Persija maupun tim tamu. ( Mantab kalee pren..). Semoga saat Piala Asia 2007, tim berita JO akan menjadi reporter resmi juga. ( Amin ).

Pertandingan dimulai juga akhirnya. Dan saat gol Aliyudin terjadi ( 1-0 ), sontak gue teriak sekencang-kencangnya merayakan gol tersebut. Dan yang bikin meriah adalah dinyalakannya kembang api ( warna oren kemerah-merahan ), yang sengaja dibawa oleh Mr. E dari Tanjung Priok langsung. ( Uhuk..uhuk...abu & asapnya menyengat juga )..Ga papa yang penting perasaan gue bahagia ( sayangnya dokumentasi selebrasi perayaan gol belum gue terima di email ). Apalagi kemudian gol-gol berikutnya lahir dari kaki Bambang Pamungkas, dan Aliyudin sekali lagi. Hingga kedudukan akhir 3-0 untuk Persija.

Gue seneng banget. Rindu melihat permainan cantik Persija terbayar sudah. Rindu ketemu temen-temen JO terbayar sudah. Puas rasanya menonton pertandingan Persija vs PSSB sore ini ( Minggu 4 Maret 2007 ). Puas rasanya berteriak-teriak menghilangkan stres. Puas rasanya bisa jingkrak-jingkrak, bernyanyi bersama.

Jakmania Oetara Masih Ada.

Selain rasa rindu gue terobati, gue juga mendapat kabar dari Mr. E bahwa The Jakmania di sekitar Tanjung Priok masih banyak. Bahkan mereka ini benar-benar oren sejati. Dikala teman-teman mereka bergabung dengan NJ Mania ( ga tau benar-benar cinta Persitara atau ada motivasi lainnya ), namun warna oren masih banyak di Tanjung Priok. Sama seperti yang die katakan , "biarin deh temen-temen gue pindah hati ke warna biru..tapi gue mah tetep Persija ampe mati" ( kate si E ). ( Bukannya ampe tipi doank nich bang ? ke..ke..ke..ke.. ).

KATANYA BOLA KITA RUSUH, KATANYA BOLA KITA TAK BERMUTU.

APAPUN YANG TERJADI, AKU TETAP BERJANJI MENDUKUNG BOLA NEGERI INI

PERSIJA AMPE MATI....

THE JAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..

Pemutakhiran Terakhir ( Thursday, 08 March 2007 )

Loyalitas Tanpa Batas

Ditulis Oleh admint
Sunday, 24 June 2007

Image Jakarta--Senin (18/6) lalu Badan Liga Indonesia mengadakan evaluasi perihal pelaksanaan putaran I divisi utama Liga Indonesia 2007 yang kini masih rehat. Dalam evaluasi tersebut, BLI mengevaluasi atau memberi penilaian terhadap seluruh elemen yang terlibat seperti tim, pelatih, suporter dll.

Saat hasil evaluasi BLI diutarakan ke media, ternyata The Jakmania yang dalam hal ini bagian dari tim Persija kebagian jatah ‘predikat’ juga. Di situ tertulis bahwa Jakmania menjadi pendukung tandang terbanyak dengan 14 ribu orang! Sedangkan untuk penonton kandang terbanyak diperoleh kubu Sriwijaya FC.

Memang predikat yang dialamatkan ke The Jak tersebut bukanlah suatu hal yang luar biasa. Dan pasti, The Jak pun tidak menginginkan predikat-predikat semacam itu sebagai tujuan. Namun demikian yang bisa kita lihat adalah makna yang terkandung di dalamnya amatlah berarti bagi The Jak sendiri.

Dengan adanya ‘pengakuan tak resmi’ itu orang bisa menilai bahwa kecintaan dan kesetiaan The Jakmania sebagai pendukung setia Persija telah terbukti. Sering kita mendengar perkataan dari orang-orang yang tidak suka ( iri, red) kepada The Jak, bahwa The Jak itu tidak fanatik atau apalah karena anggotanya berasal dari multi etnis. Dengan eksistensi yang ditunjukkan selama berdiri plus predikat tadi setidaknya telah menjawab semua keraguan ini.

Kian hari kesetiaan The Jakmania terhadap Persija memang tidak perlu diragukan lagi. Bukan untuk menyombongkan diri, dalam putaran pertama ini hampir seluruh daerah dimana pun Persija main tetap diikuti didikuti oleh The Jak. Bahkan saat The Jak sedang mendapat sanksi tak boleh mendukung Persija di partai tandangpun The Jak tetap hadir memberikan dukungan meski tanpa atribut. Jika dikalkulasikan, dalam putaran pertama ini, hanya laga di Bandung saja yang tidak dikunjungi oleh The Jak secara organisasi. Soal alasannya kita semua sudah tahu. The Jak memang terdidik untuk menjadi supporter yang selalu menghormati ‘peraturan’ tuan rumah. Jika kubu tuan rumah tak menghendaki datang kenapa harus dipaksakan.

Loyalitas The Jak pada Persija pun tidak hanya ditunjukkan dalam pertandingan resmi saja. Laga non resmi seperti uji coba atau bahkan saat Persija sedang mengadakan TC pun The Jak tetap mendampingi. Gue jadi teringat kata-kata yang terlontar dari seorang Javier Rocha saat The Jak datang ketika Persija melakukan TC dan ujicoba di Kuningan Jawa Barat beberapa waktu lalu. “ Gila kalian (The Jak) juga ke sini? Jangan-jangan kalau kita (Persija) main di bulan kalian juga pasti ikut ya? Tanyanya seperti tak percaya.

Ya begitulah jika sebuah rasa cinta sudah terpatri di dalam hati. Kemanapun sang tim pujaan berlaga, The Jak pun akan terus mengiringi. Tak peduli bahaya mengancam atau kondisi tim sedang tak bagus, dukungan akan tetap diberikan demi meraih kejayaan. Hati berat rasanya melihat Persija berjuang sendirian di lapangan tanpa dukungan Jakmania. So, Tak salah jika BLI memberikan penilaian The Jak sebagai suporter tandang terbanyak. Semoga jiwa loyalitas ini terus berlanjut seterusnya. Jika perlu jangan hanya dari segi kuantitas saja, kualitaspun harus ditingkatkan. Inilah yang sejatinya dinamakan Loyalitas tanpa batas.

”Ooo, ooo Persija Persija..Kamu tak kan pernah sendiri…The Jak slalu bersama..”.

Pemutakhiran Terakhir ( Sunday, 24 June 2007 )

Mereka Memilih Persija, Mereka Memilih Jakmania

Ditulis Oleh admint
Wednesday, 26 December 2007
ImageCukup terhenyak gue mendengar kabar ada sekitar 3 orang Jak Utara yang masuk rumah sakit akibat dihadang oleh oknum NJMania disekitar Tugu Koja Jakarta Utara. Kenapa ? Disaat pertandingan berlangsung lancar, di saat rekan kita tersebut hampir sampai ke rumah, di saat itulah mereka dihadang oknum. Bentrokan berlangsung tak seimbang.

Namun yang gue sorot bukanlah bentrokan tersebut. Yang ingin gue sorot dalam artikel ini adalah keteguhan mereka untuk tetap memilih Persija & Jakmania meskipun resiko yang dihadapi ga sembarangan. Seperti yang telah kita ketahui, musim 2007 Jakarta mempunyai 2 kesebelasan. Persija dan Persitara. Suatu hal yang bagus untuk Jakarta. Namun sayangnya hal ini dibarengi dengan "API DALAM SEKAM" oleh masing-masing pendukung kedua kesebelasan tersebut.

Keteguhan mereka untuk tetap memilih oren menjadikan gue salut. Mungkin rekan-rekan Jakmania lain yang berada di tengah kota Jakarta tidak merasakan rintangan yang dialami oleh Jak Utara. Dan gue yakin kalo dengan meski ada rintangan tersebut Jak Utara tetap eksis.




Sebelum Natal 2007, gue sempet jalan ke arah Pamulang, Banten. Secara geografis seharusnya Pamulang lebih dekat dengan Persita/Persikota. Namun mereka memilih Persija. Begitupun dengan Jak Ciledug, Jak Tangerang, Jak Banten. Kalau Jak Utara mengalami rintangan dengan oknum NJ, Jak Ciledug, Jak Pamulang, hampir selalu dihadang oleh oknum Viola / Betman.

Gue juga hampir selalu melihat spanduk-spanduk Jakmania luar Jakarta di stadion Lebak Bulus. Jakmania Karawang, Jakmania Bogor, Jakmania Bandung, Jakmania Cikarang, Cibinong, Depok, Bojong Gede yang notabene berasal dari Jawa Barat. Mereka memilih Persija.

Begitupun dengan daerah lainnya sepetrti Jogjakarta. Jawa Tengah, Jawa Timur. Gue bahkan kaget saat Tour Jakmania ke Sidoarjo dimana saat itu datang juga 21 orang simpatisan Persija asal Jombang, 6 orang asal Surabaya, yang Insya Allah akan menjadi Korwil Jakmania Surabaya. Dan yang perlu dicatat bahwa mereka adalah asli Jombang dan Surabaya. Mereka memilih Persija, mereka memilih Jakmania.

Itu baru orang Indonesia. Nah gimana kalo orang bule ? Mungkin baru Persijalah menurut gue yang ditonton oleh orang-orang bule.
Sengaja gue upload foto ini sebagai bukti kalau pendukung Persija itu ada juga orang bule.

Ayo Jak...Teruslah berkreasi, teruslah menebar virus sportivitas di dunia sepakbola Indonesia. Karena dengan itulah Persija/Jakmania akan digandrungi oleh banyak orang. Janganlah isi dukungan kita dengan memperbanyak kerusuhan. Anggaplah kerusuhan/bentrokan itu hanyalah kerikil yang tidak perlu dibesar-besarkan. Maklum dunia sepakbola Indonesia ga akan sportif kalo orang-orang yang ngurus sepakbola Indonesia masih mementingkan duit semata.

Ingat Jak musim 2008 Liga Super akan 1 wilayah. Insya Allah kita akan tandang ke Tangerang, Purwakarta, Semarang, Lamongan, Malang, Sidoarjo, Jepara. Kita akan makin banyak teman.




TINGGALKAN SUKU TINGGALKAN RAS
SATU TEKAD DUKUNG PERSIJA
DIBAWAH BENDERA JAKMANIA
MAJULAH PERSIJA PANTANG MUNDUR

(Lagi) Media Berat Sebelah..Aparatpun Berat Sebelah..

Ditulis Oleh admint
Friday, 11 January 2008

ImageSeperti dugaan gue sebelumnya, bahwa kekalahan Persija atas Persipura 2-3 di semifinal Copa Indonesia 2007 akan menjadi santapan media cetak maupun elektronik. Tentu saja yang menjadi sorotan adalah kite-kite sebagai pendukung Persija.

"PERSIJA KEOK LAGI, THE JAK NGAMUK", begitulah Headline dari Surat Kabar "Warta Kota" edisi Jum'at, 11 Januari 2008. Dan yang menjadi perhatian gue adalah tulisan yang tertera di halaman 15 paragraf 2, yang isinya "Tidak hanya itu, Jakmania juga mengejar dan memukuli suporter Sriwijaya FC yang mengenakan seragam kuning-kuning."

Sungguh naif sekali wartawan media ini ( Warta Kota ). Dimanakah posisi wartawan ini berada hingga dapat menulis berita seperti itu ? Padahal suporter Sriwijaya satu tribun dengan pendukung Persipura, dan yang mengejar dan memukuli suporter Sriwijaya adalah pendukung Persipura !!

Gue juga menyorot kinerja aparat yang terkesan berat sebelah. Aparat dengan gagahnya dengan jumlah banyak membawa rotan dan sigap sekali mengatasi keributan apabila ada kejadian di tribun Jakmania. Namun anehnya ketika sebagian pendukung Persipura ( menurut gue orang-orang aneh ini bukan penonton/suporter ) melakukan tindakan anarkis dengan melempar dan merusak bangku stadion nyaris tidak ada aparat yang berada di tribun pendukung Persipura. Padahal sebagian orang-orang aneh ini bertindak nyaris sepanjang pertandingan.

Gue pribadi yang berada di VIP Timur merasa dongkol. Patut disimak apa yang dikatakan oleh Bung Danang melalui SMS ke satu media cetak yang diumuat hari Jum'at, 11 Januari 2008 yang berbunyi : "Kejadian timpuk-timpukan dimulai Persipura ke arah tribun timur, dibalas simpatisan kami yang ada di atasnya, kami tidak mengerti kenapa suporter Persipura dibiarkan masuk ke dalam lapangan. Kami fair saja, bisa dilihat kan. Mereka tidak saja ribut dengan suporter Persija, tapi juga dengan suporter Sriwijaya," ujar Danang Ismartani, ketua umum The Jakmania, lewat pesan singkatnya yang dikirim ke Indo Pos (Grup Jawa Pos).

Memang sudah nasib kita sebagai Jakmania, suporter yang selalu disorot dan menjadi santapan media cetak maupun elektronik apabila terjadi gesekan. Padahal belum tentu apa yang diberitakan oleh media tersebut benar-benar obyektif.

Sabar ya Jak !!!

Pemutakhiran Terakhir ( Friday, 11 January 2008 )

KETIKA CINTA DIBATASI

Ditulis Oleh admint
Monday, 02 March 2009
Pagi itu begitu sejuk, sesejuk udara yang merayap ke ubun-ubun penulis. Setiap pagi, penulis biasa langsung terjun ke warnet untuk mencari informasi mengenai sepakbola. Tapi pikiran penulis langsung kacau dan tidak habis pikir, ketika penulis baca postingan di forum kaskus ada yang menyatakan "TIKET PERTANDINGAN PERSIJA HARUS DIBATASIN DAN LOKET GA BAKAL JUAL TIKET PAS HARI-H".Pernyataan ini diungkapkan oleh KETUM JAKMANIA saat sebelum pertandingan Persija VS Persiba dalam ajang Copa Dji Sam Soe.

Ada apa dibalik semua ini??
Pernyataan sangat konyol ini, banyak mengundang pro dan kontra diantara ribuan pendukung setia Persija. Bagi yang kontra dan belum mengetahui akan berita tersebut, mungkin akan merasa dirugikan dengan pernyataan tersebut. "Lah wong mau nonton Persija ko dilarang?" Bukan Pendukung Persija saja yang akan merasa dirugikan, pihak Panpel pun demikian. Karena dengan tidak dibukanya loket saat hari-H, mungkin mereka ga bisa menyaksikan Pertandingan Persija, apalagi tidak disiarkan secara Live.Dan mungkin tiket pun mungkin masih akan tersisa. "Hebat ya, seorang KETUM JAKMANIA melarang Pendukung Persija tidak boleh dateng UNTUK dukung Persija? Bukannya mengajak meng-oranye-kan stadion, malah mengajak diem di rumah"

Baru kali ini penulis dengar pernyataan seorang KETUM supporter klub sepakbola, yang menyuruh anak buahnya diam di rumah. "Bukannya kalau stadion penuh dan tiket terjual habis, bakal menguntungkan pihak Manajemen Persija??"
Dan mungkin ada satu lagi pernyataan dari dia yang sangat menggelikan "Apalagi pertandingannya pas hari kerja dan eventnya Copa, jadi mungkin animo penonton berkurang untuk dukung Persija". Seorang KETUM kok, punya sikap pesimis terhadap animo Penonton??
Tapi apa yang terjadi dilapangan??
Animo pendukung Persija begitu membludak di Stadion Lebak Bulus, karena mereka benar-benar CINTA PERSIJA DAN MAU NONTON PERSIJA.

"JANGAN LARANG MEREKA UNTUK NONTON PERSIJA, KARENA MEREKA ADALAH ORANYE SEJATI
YANG TELAH MENGORBANKAN SEGALANYA UNTUK PERSIJA, DARI YANG CABUT KERJA, BOLOS SEKOLAH BAHKAN NINGGALIN BINI DI RUMAH, SEMUA ITU DEMI PERSIJA"

hari ini kutinggalkan pekerjaan
siap-siap tuk nonton pertandingan
orang bilang aku ini kesurupan
demi Persija apapun kulakukan

PERSIJA JAKARTA OOOO.........

Ditulis oleh: bejho"Hooligan"Persija
Pemutakhiran Terakhir ( Wednesday, 04 March 2009 )

Apa Itu Orang Oren (O2)...?


Ditulis Oleh admint
Friday, 25 September 2009

Awalnya Aji Kemayoran sama Fahru Pondok Ungu punya keinginan tuk buka usaha di bidang penjualan merchandise Persija dan the Jakmania. Mereka bicara sama gw tuk minta pendapat. Nah, gw suka nih yang kaya gini. Kreatif dan punya semangat. Toh dengan produksi kaos, berarti juga membantu pemasalan dan sosialisasi Persija dan the Jakmania. Gw dukung! Kebetulan gw ada rejeki lebih, gw mau bantu tuk beli peralatannya. Produknya juga harus punya label nama kan? Gw usul namanya ORANG OREN. Kenapa ORANG OREN? Panjang nih filosofinya.

ORANG OREN jelas menunjukkan loyalitas pada Persija yg menggunakan kaos oren, meski kalo Persija kaosnya item gw ga bakalan bikin ORANG ITEM, tar dibilang rasis lagi. ORANG OREN secara tidak langsung mengkampanyekan suporter Persija tuk tetep menggunakan kaos oren yang memang sudah menjadi ciri khas Persija. ORANG OREN kalo disingkat jadi O2, yang bisa juga dilihat sebagai angka 02 (kosong dua). Angka itu adalah no anggota gw di the Jakmania. Jadi lengkap kan.

Sayang niatan kedua orang itu ga berlanjut. Gw tunggu lama tapi ga ada juga gerakan yg lebih serius tuk mewujudkan usaha ini. Sampai dateng yang namanya QQ dari KM37 Villa Pertiwi. Dia tertarik dengan konsep ini dan karena kebetulan dia jago gambar, dia coba kasi usulan beberapa gambar tuk jadi logo produk. Gw pilih yang sekarang karena bentuknya seperti orang sujud. Gw berharap ORANG OREN selalu ga lupa tuk bersujud, dalam arti tunduk pada Sang Pencipta sekaligus juga menunjukkan kerendahan hati. Adanya logo membuat semangat baru, QQ juga yg mendesain gambar2 di kaos O2. Aji yang bagian produksi. Dan alhamdulillah, produk2 O2 diterima oleh para the Jakers.

Anehnya ketika desain o2 baru ada 3 jenis, tiba2 muncul isu2 di kepengurusan the Jakmania kalo O2 itu adalah organisasi tandingan the Jakmania. Gw justru tau gosip ini dari tetangga gw di Lebak Bulus. Gw ngakak dengan gosip ini. Disatu sisi, gw heran maunya apa dengan orang yg pertama bikin isu ini. Tapi disisi lain justru ini promosi gratis buat kaos2 O2. Semakin sering diomongin semakin banyak orang yg nyari.

O2 jalan terus beriringan dengan gosip yg menerpa. QQ pernah bikin kaos dengan logo O2 besar sekali di dada. Awalnya gw nolak, karena gw ga pengen orang jadi lebih cinta O2 daripada Persijanya. Niat awalkan O2 tu memproduk kaos2 Persija dan the Jakmania. Tapi belakangan semakin banyak permintaan kaos yang berlogo O2 besar di dada. Hehehe, tuntutan pasar harus didengar juga. Akhirnya bermunculanlah kaos2 O2 di distro2 the Jakmania. Sampe detik ini Aji masih terus memproduksi merchandise berlabel O2.

Yang gw sayangin adalah sikap beberapa Pengurus yang mengambil sikap bermusuhan dengan O2. Kenapa? Kan O2 itu hanya label poduk kaos? Kalo emang ga boleh, kenapa yang laen boleh? Liat aje produk2 kaos seperti Stepmover, Biang Kerok dll.

Belakangan, atas permintaan temen2 korwil, diadakanlah forum di Stasiun Oren. Forum tsb tujuannya cuma menjadi jembatan komunikasi antara Manajemen TIm dengan Suporter Persija. Forum tsb awalnya cuma dihadiri segelintir orang. Sejalan dengan waktu makin banyak yang hadir disana untuk ikut dalam forum yang sebetulnya gw lebih suka menyebutnya sebagai 'obrolan warung kopi'. Tapi temen2 lebih sering menyebutnya sebagai 'kuliah'. Persis seperti ketika gw dulu mimpin pertemuan di Menteng saat gw menjabat sebagai Ketua Umum the Jakmania.

Awalnya forum itu cuma untuk ngobrolin perkembangan Persija. Tapi makin lama makin banyak yg dateng tuk tukar pikiran tentang aktivitas dan kreativitas mereka masing2. Seperti Ontel Oren, JakOnline, JakComic, JakPhotography, Tiger Boys, Orange Street Boys, JakMovie, Mental Baja dll. Selama itu ada manfaatnya untuk Persija, pasti gw dukung. Bukan cuma sekedar dukung dengan kata2, tapi gw juga coba membantu membesarkan kreativitas mereka agar bisa lebih diterima anggota. Toh semakin banyak komunitas ini, semakin banyak pula peluang kita untuk memperkenalkan Persija, dan pada ujungnya semakin banyak orang yang cinta sama Persija.

Belakangan malah beberapa kelompok juga hadir di Stasiun Oren tuk sekedar tuker pikiran bagaimana mengembangkan suporter Persija di wilayah masing2 sehingga mereka bisa mendirikan korwil the Jakmania. Hal kaya gini jelas gw suport banget. Meski tetap keputusan ada di tangan Pengurus Pusat di Sekretariat the Jakmania Lebak Bulus, tapi ga ada salahnya kan klo kita bantu memotivasi setiap orang yang ingin mengembangkan suporter Persija di kampungnya. Toh, di Stasiun Oren tidak pernah membuat sebuah keputusan, karena keputusan yang sah cuma dateng dari Pengurus Pusat.

Di Stasiun Oren juga banyak yang bukan anggota the Jakmania. Buat gw, adalah hak mereka tuk memutuskan menjadi anggota the Jakmania atau enggak. Yang penting gw cuma liat semangat mereka tuk dukung Persija. Memang ada kritikan dari oknum Pengurus yang bilang kalo bukan anggota kenapa pake fasilitas organisasi? Lah, bukannya kalo tur tandang ada harga khusus tuk yg bukan anggota? Demikian juga penjualan kaos di Sekret, ada harga anggota dan harga non anggota.

Ah, sayang sekali. Menurut gw, sikap oknum Penguruslah yang membuat terjadi pengkotak-kotakan di kalangan suporter Persija. Kenapa mereka harus kampanye negatif tentang O2? Apa mereka khawatir keberadaan O2 itu bisa mengganggu eksistensi mereka sebagai Pengurus? Kalo gitu introspeksi diri dong, apa yg kurang dari dirinya sendiri? Dulu gw bikin JAK ANGEL kaga ada yg protes? Gw bikin OREN SEJATI juga kaga ada yg protes? O2 tidak menyalahi aturan organisasi. Semua orang berhak tuk ngadain forum sendiri selama tidak mengatasnamakan organisasi. Kita tidak pernah bilang Stasiun Oren tu sekretariat the Jakmania. Kita juga tidak pernah mengeluarkan Kartu Anggota. Apa setiap orang yg ke Stasiun Oren trus mengajukan pendirian korwil ke O2? Tidak kan? Mereka semua mengajukan korwil ke Pengurus Pusat di Sekretariat Lebak Bulus. Harusnya mereka berterima kasih dengan motivasi yang kita berikan sehingga semakin banyak orang yang bersemangat tuk diriin korwil.

Ingat! Dalam AD/ART the Jakmania, disitu dikatakan Pengurus the Jakmania harus bisa menjadi jembatan antara Pengurus Persija, Pemain Persija dan Suporter Persija. Ingat! the Jakmania punya kewajiban untuk menghimpun dan menggalang suporter Persija.

Dulu, waktu irlan Garis Keras masih gw terima di Stasiun Oren, dia orang pertama yang bilang sama gw kalo dia dan seluruh Garis Keras menyatakan bergabung dengan O2! Gw ketawa dengernye. Gw tegasin lagi, kalo O2 itu bukan organisasi dan insya allah tidak akan pernah menjadi sebuah organisasi. Memang sekarang O2 berkembang menjadi sebuah komuntias. Wajar kan? Seperti komunitas Slankers, OI, dll. O2 hanya sekelompok manusia pecinta Persija yang ingin terus mengikuti perkembangan Persija, ingin terus mendekatkan diri pada Persija, dan ingin terus bersilaturahmi dengan sesama suporter Persija. O2 tidak pernah bertentangan dengan the Jakmania, karena sebagian besar dari O2 adalah anggota the Jakmania. O2 tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi, karena kami hadir dan kumpul disana cuma ngobrolin Persija. Silahkan orang laen menganggap kita berhianat pada organisasi.

Yang penting... KITA TIDAK PERNAH BERKHIANAT PADA PERSIJA..!

*diambil dari Notes Facebook Tauhid Indrasjarief

Selamat Tinggal Persitara


Ditulis Oleh admint
Saturday, 22 May 2010

Persija sukses membuktikan siapa yang paling hebat di Jakarta, sore ini Sabtu (22/5) pasukan Macan Kemayoran berhasil mengalahkan Persitara dalam duel derby yang dilangsungkan tanpa penonton di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

Bertindak sebagai tuan rumah Persitara berusaha keluar dari tekanan dan menyerang team Persija, sejak babak pertama ditiupkan penyerangan spartan yang dikomandoi Tantan dan Kabir Bello sempat membahayakan gawang Persija, namun semua itu seakan tidak berarti karena tidak satupun gol bisa mereka ciptakan pada pertandingan ini.

Persija pun bukan tanpa peluang, dari pantauan Crew JO yang menyaksikan langsung di GBK, beberapa kali peluang emas dari BP, dan Aliyudin nyaris membuahkan gol di babak pertama. Tapi semua peluang tersebut tidak bisa diakumulasikan menjadi gol hingga babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata.

Memasuki babak kedua pertandingan berlangsung dengan tempo yang sedang - sedang saja kedua team saling melancarkan serangan namun karena ketatnya dan kesigapan kedua penjaga gawang membuat skor masih sama kuat, hingga pada menit ke 75, Emallue Serge memecah kebuntuan dengan gol yang dicetakkan dan menjadi satu – satunya gol yang tercipta pada pertandingan itu.

Dengan hasil ini, semakin membuat Persitara menempati peringkat paling bawah klasemen, dan hampir bisa dipastikan kalo tidak ada kebijakan – kebijakan dari PSSI di kemudian hari Persitara degradasi ke divisi utama.

Pada pertandingan ini Ismed Sofyan sedikit mengalami cidera, namun menurut Maman Suryaman asisten pelatih Persija dalam sesi konfrensi pers setelah pertandingan, itu tidak begitu mengganggu, diharapkan menjelang 2 partai penutup ISL Ismed bisa dimainkan kembali.

“Semua kegagalan yang dialami oleh Persitara pada musim ISL ini merupakan tanggung jawab saya selaku manajer, bukan tanggung jawab pemain ataupun pelatih, dan sesuai keputusan team, akan di cari manajer yang benar – benar serius menangani Persitara, tidak hanya cinta dan gila bola, namun harus punya finasial yang cukup sehingga kedepannya Persitara bisa lebih mandiri,”ungkap Hery Ruswanto manajer Persitara pada saat konfrensi pers pada awak media.

Bagi Persija sendiri dengan kemenangan ini, sekarang tinggal konsentrasi pada dua laga sisa ISL melawan Persema dan Arema, tidak ada kata menyerah Persija harus tampil maksimal di sisa laga ini untuk membus papan atas klasemen, pungkas Maman Suryaman. (Zni – JO)

Kamis, 20 Mei 2010

TOUR de LAMONGAN

Mencari Fakta Bukan Pembenaran ( Tur Jepara )

The Jakmania kembali disorot lagi – lagi pemberitaan miring mengenai tingkah laku The Jak yang buruk yang sebenarnya tidak terjadi. Pemberitaan ini dimulai dari keberangkatan rombongan The Jak ke Jepara untuk mendukung team kesayangannya dalam Lanjutan ISL melawan tuan rumah Persijap Jepara (15/10).

Keberangkatan ke Jepara dibagi dalam beberapa kloter yang total keseluruhan berjumlah kurang lebih 1000 orang yang mengorenkan Jepara. Keberangkatan tur kali ini menggunakan moda transportasi darat yakni bis. Jika ditotal bis yang berangkat mencapai kurang lebih 20an bis. Tidak mudah memang mengkoordinir rombongan dalam jumlah besar, tapi semua telah di atur sedemikian rupa sehingga semua bisa sampai ke Jepara dan pulang kembali ke Jakarta dengan selamat.

Bukan menyalahkan keadaan, seperti biasa keberangkatan tur The Jak yang hampir pasti melewati daerah Jawa Barat yang “identik” rivalitas dengan supporter yang berada di wilayah itu mengundang ancaman, dan penyerangan – penyerangan. Itu terjadi baik saat keberangkatan maupun kepulangan rombongan.

Tentu saja berita – berita kerusuhan seperti ini menjadi sasaran empuk media untuk memblow – up ke publik. Terbukti berita penyerangan yang sebenarnya tidak akan terjadi apabila pihak dari rival The Jak tidak memulai dengan cepatnya tersebar.

Namun yang sangat disayangkan, kenapa berita yang beredar dibeberapa stasiun tv swasta menggambarkan The Jak yang menyebabkan semua ini terjadi, dan The Jak pula yang disudutkan telah mengakibatkan kerugian baik itu korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Padahal berita yang ada tidak sepenuhnya benar, malah cenderung melebih – lebihkan untuk lebih menarik orang untuk melihatnya.

Setelah coba ditelusuri ke beberapa sumber lainnya, ternyata masih ada yang benar – benar memberitakan kejadian yang terjadi dilapangan, info tersebut sangat membantu menetralisir keadaan sebelumnya yang sudah tercipta karena pemberitaan di media televisi.

Seperti dikutip dari sebuah media cetak kutipan beritanya sebagai berikut “Cikampek- Seorang yang dianggap suporter Persib Bandung (viking) babak belur dihajar suporter Jakmania dipertigaan pintu tol Cikopo Cikampek, Minggu (16/05) pagi.korban bernama Din Syamsudin (19) warga Jatisari Cikampek. akibat luka yang serius, maka korban dilarikan ke rumah sakit etaham purwakarta.

Menurut sejumlah saksi mata, kejadian tersebut terjadi ketika para suporter Persija Jakarta menuju pulang usai menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Jepara. ketika itu terdapat sekitar 12 bus yang ditumpangi para suporter paersija melintasi gerbang tol Cikopo, seseorang melempari salah satu bus yang ditumpangi para suporter tersebut. sontak Jakmania marah dan tidak terima perlakuan tersebut, hampir seluruh Jakmania turun ke jalan mengejar pelaku pelemparan tersebut. tetapi pelaku berhasil lari dan bersembunyi. karena tidak mendapatkan pelakunya para jakmania pun masuk kembali kedalam bus, dan sebagian lagi melakukan sweeping ke tempat persembunyian pelaku.

Akhirnya mereka menemukan salah satu yang diduga pelaku pelemparan terhadap rombongan suporter tersebut. tanpa tanya lagi, ratusan the jak mengeroyok pelaku yang menumpang angkot jurusan cikampek-purwakarta (43). Din akhirnya digusur keluar, bukan hanya Din. tetapi mobil angkot yang ditumpanginya pun tak luput dari amukan sang macan. Setelah Din babak belur dan tersungkur di aspal, lalu sejumlah warga menolong korban.”

Mudah – mudahan dengan adanya pemberitaan yang memang benar – benar terjadi dilapangan masyarakat bisa menilai. Seperti slogan The Jak “Lo Asik Gw Nyantai, Lo Usik Gw Bantai”, atau dengan bahasa yang lebih sopan “Kalo tidak mau dicubit jangan cubit duluan”.

Sekali lagi disini ditekankan kami tidak melakukan pembenaran dengan apa yang sudah kami lakukan dengan membuat keributan di Cikampek, tapi apabila tidak ada yang memulai semuanya akan berjalan baik – baik saja. Jangan lihat kami dari sisi negatifnya saja. Kami Bukan Yang Terbaik Tapi Berusaha Menjadi Baik. ( Zni – JO )

*dihimpun dari berbagai sumber, makasih buat Jak Cikampek yang udah mengawal rombongan selama berada di daerah Cikampek dan sekitarnya.

Seuntai Kalimat Dari Sekum Viking Pusat

Ditulis Oleh adminnya
Tuesday, 06 March 2007

Image" Perlu Rekan2 Jakers Ketahui Bahwa Kami Sudah 1 bln Ini Tidak lagi menjual Baju2 YG memojokan Dan Juga Menghina Para Jakers kLO ANDA tiDAK pERCAYA sILAhkan Liat Di fAnshop Viking Di jL banda no 9 Bdg. Seandainya masih ada yg menjual maka akan kami tindak tegas Terima Kasih Rekan2 The Jak Perdamaian Itu Indah Mudahan2 Damai Kita Cepat Terlaksana Amin...!!! sudah 7 tahun Kita Bermusuhan Saaat Nya Untuk Damai."

Begitulah seuntai kalimat dari ID yang mengaku bernama Wisnu Sekum Viking Pusat yang diposting olehnya di Buku Tamu situs www.jakmania.org pada hari Minggu, 4 Maret 2007 pagi. Trus terang gue baru tahu postingan tersebut pada hari Senin, 5 Maret 2007.

Meski sedikit terkejut, seperti biasa tanpa ada perasaan buruk sangka gue menyambut baik apa yang telah ditulis oleh Kang Wisnu tersebut. Seperti yang telah rekan-rekan Jakmania ketahui, bahwa sudah dari dulu pengurus Jakmania ( era Bung Ferry ) dan dilanjutkan oleh Bung Danang membuka lebar-lebar penyelesaian konflik antara Viking-Jakmania. Namun ajakan dari pihak Jakmania masih bertepuk sebelah tangan.

Namun Jakmania tidak patah arang, ini terbukti dengan pengamanan tim Persib saat bertandang ke Lebak Bulus ( meski tidak dihadiri oleh penonton karena Panpel Persija kena sanksi ). Dan gaung pun bersambut, pihak Panpel Persib melakukan hal sama. Diluar kedua hal tersebut, ternyata untuk mewujudkan perdamaian antara Jakmania-Viking sulit sekali dilakukan.

Kasus Jakmania - Panser Biru

Mungkin gue coba menulis pertikaian yang pernah dialami oleh Jakmania dan Panser Biru. Tahun 2003 kalau ga salah pertikaian itu muncul. Setiap kali Jakmania melakukan Tour D'Jawa dimana kereta api yang melewati stasiun Tegal & Poncol, menjadi langganan pelemparan oknum-oknum yang menggunakan seragam biru. Dan Jakmania tidak diperbolehkan datang ke Stadion Jatidiri saat pertandingan PSIS vs Persija.

Begitu juga sebaliknya, ketika pertandingan Persija vs PSIS , suporter Panser Biru tidak diperbolehkan mendukung timnya di Jakarta. Namun berkat usaha dari Mas Eddy ( SNEX ) dimana saat Jakmania hadir kembali di Jatidiri dengan kekuatan 75 orang saja, namun efek dari kejadian tersebut selanjutnya bisa diketahui bahwa hingga saat ini bila PSIS bertanding di Jakarta, suporter Panser Biru & Snex bebas mendukung timnya.

Mungkin latar belakang pertikaian Jakmania-Viking berbeda dengan pertikaian Jakmania-Panser Biru. Namun pihak Viking mau melihat lebih jeli, sebenarnya pertikaian ini bisa hilang sedikit demi sedikit. Cukup mulai dari mau menerima kehadiran Jakmania hadir kembali di Stadion Siliwangi. Insya Allah Viking dapat hadir kembali menonton Persib di Stadion Lebak Bulus.

Kami sadar, bila tandang ke Siliwangi pasti akan ada "sambutan" dari pihak-pihak yang masih tidak senang, ataupun orang iseng. Tapi bagi kami hal itu sudah lumrah di Liga Indonesia ini. Tour Tangerang, Jogja, Kediri, Lamongan, Malang, Semarang, Gresik, tidak bersih dari "tangan-tangan jahil". Namun yang kami pegang adalah komitmen dari tuan rumah, dalam hal ini pengurus suporter tuan rumah dan panpel pertandingan dalam hal pengamanan suporter tamu.

Mudah kan ...............................

Semoga....Semoga...Semoga...

Pemutakhiran Terakhir ( Tuesday, 06 March 2007 )

Pengkhianatan Sepakbola

Ditulis Oleh bungFerry
Friday, 04 August 2006

ImageSelama Piala Dunia bagi umat sepakbola banyak hal yang bisa dipetik dan dipelajari. Kita seperti dibukakan mata dan hati bagaimana sepakbola itu seharusnya dijalankan. Baik dari mulai penyelenggaraan, distribusi tiket, promosi pertandingan, keamanan, penayangan stasiun televisi, penyambutan bagi suporter tamu sampai dengan para pelaku di lapangan seperti pemain, pelatih, wasit dan official. Semua itu seharusnya mampu memberikan dampak positif bagi sepakbola dalam negeri.

Hal itu bisa dilihat pada putaran 8 besar Divisi Utama PSSI yang diselenggarakan di dua kota Gresik dan Solo. Banyak kemajuan berarti yang bisa kita lihat : sportivitas para pemain yang senantiasa bersalaman bila terjadi pelanggaran, wasit yang tampak lebih jeli dan tegas terutama di Gresik, keamanan super ketat di Solo baik di dalam stadion maupun penyambutan suporter tamu, hingga para pelatih yang saling adu strategi, membuat seluruh pertandingan menjadi enak dilihat dan menegangkan bagi para penikmat sepakbola nasional. Namun di tengah usaha-usaha untuk memajukan sepakbola ternyata masih ada juga pelaku-pelaku sepakbola yang mencoba mengkhianati nilai-nilai sepakbola itu sendiri.

Panpel Gresik bisa kita sebut yang pertama. Seharusnya dengan adanya PSM Makassar dan Persija Jakarta bisa menjadi daya tarik sendiri untuk mendatangkan penonton ke stadion. Faktanya Stadion Tri Dharma Gresik hanya ramai bila Persekabpas bermain karena jaraknya yang dekat Pasuruan. Ancaman, teror dan bahkan penghadangan terhadap suporter PSM dan Persija membuat kedua tim bertanding tanpa dukungan dari suporternya. Pihak Keamanan seharusnya bisa mengantisipasi hal ini dan wajib melindungi semua suporter yang akan datang ke sana. Sangat aneh bila kita melihat 8 besar disana lebih banyak dihadiri oleh suporter yang kesebelasannya sendiri tidak bertanding dan bahkan berada di divisi yang berbeda.

Bonek menjadi pengkhianat berikutnya. Didahului dengan Ikrar Damai di Surabaya, adegan berikutnya yang mereka buat adalah penghadangan di Stadion Tri Dharma. Sulit rasanya bisa menerima alasan bahwa mereka bukan anggota atau spontanitas saja. Jumlahnya yang mencapai ratusan hingga aksi sweeping yang dilakukan di hampir seluruh kota Gresik dengan menggunakan kendaraan motor dan mobil menjadi fakta bahwa hal itu memang sudah terorganisir dan dipersiapkan sebelumnya.


Bhatoum Roger & Oscar Aravena. Meskipun berat hati saya, namun harus kita akui bahwa mereka adalah pelaku pengkhianatan berikutnya. Dalam permainan sepakbola tujuan utamanya adalah mencetak gol. Hanya satu gol yang dicetak (Bhatoum Roger) dan itupun melalui bola yang terlepas dari kiper lawan. Bagaimana mungkin Persija berharap lolos bila selama 3 pertandingan hanya satu gol yang dicetak.

Selesai babak 8 besar, terjadi lagi pengkhianatan berikutnya. Kali ini pelakunya adalah Pemda DKI. Meski banyak ditentang namun penggusuran terhadap Stadion Persija di Menteng tetap dilaksanakan. Dan seperti layaknya pekerjaan penggusuran, aksi anarkisme menjadi hal yang biasa dan diperbolehkan. Miris hati bila melihat Piala-piala yang pernah diraih Persija sejak jaman Belanda, kostum-kostum Persija dari beberapa generasi, dan barang-barang bersejarah lainnya berserakan begitu saja. The Jakmania yang sekretariatnya berada di lingkungan Stadion Persija turut terkena dampaknya. Barang-barang seperti mesin fax & telepon, dispenser, filing cabinet, LCD Projector dan masih banyak lagi raib entah kemana.

Diam, pasrah, menyesali nasib, takut akan kegagalan, adalah sikap orang-orang kalah. Tidak ada kemajuan tanpa ada rintangan. Tak ada keberhasilan yang jatuh dari langit. Segala pengkhianatan itu harus dianggap sebagai tantangan. Introspeksi diri, mempelajari segala usul dan kritikan, serta senantiasa membuka diri untuk berdialog adalah nilai sepakbola itu sendiri yang selalu berusaha mendapatkan kemenangan dengan cara yang sportif. Sekarang masyarakat Indonesia sedang menanti episode apalagi yang akan mewarnai perjalanan sepakbola kita.

Pemutakhiran Terakhir ( Wednesday, 01 November 2006 )

MENANTI TEMAN

Ditulis Oleh T.Ferry Indrasjarief
Tuesday, 20 November 2007

Image The Jak ma Viking musuhan. Semua juga sudah tau. Permusuhan yang diawali pada Liga Indonesia 7 itu ternyata berkembang pesat, sehingga banyak yang mensejajarkan dengan permusuhan Bonek dan Aremania.

Bahkan perseteruan terus berkembang menjalar ke suporter-suporter lainnya. Itu bisa dilihat pada pertandingan-pertandingan di Bogor maupun Jakarta Utara. Meski bertanding melawan tim lain, yel yang mereka nyanyikan berupa ejekan terhadap the Jakmania.

Buat gw hal ini memang menjengkelkan, tapi kalo dipikir lagi itu bukti mereka sebetulnya segen ama kita sehingga harus terus mengkampanyekan yel-yel permusuhan ke anggotanya dan kelompok lain. Buat mereka the Jakmania adalah momok yang sulit mereka hadapi sehingga harus terus menghasut kelompok lain berkolaborasi dengan mereka.

Coba perhatikan! Selain yel, ada juga surat pembaca dan sms ke media, graviti di jalan-jalan, serta buku tamu di situs-situs suporter. Sampe-sampe gw berpikir mereka lebih berkonsentrasi memusuhi kita daripada memberikan dukungan kepada timnya (jangan-jangan mereka emang fans kita).

Gw ga suka! Tapi gw lebih ga suka lagi kalo the Jak langsung mencap mereka menjadi musuh kita. Apalagi kita sama-sama tau bahwa mereka disusupi kelompok lain yang memang ingin kita dimusuhin banyak suporter. Bagi gw ga gampang mencap kelompok suporter tertentu menjadi musuh kita. Masa baru benturan sekali, saling ejek, kemudian langsung menjadi musuh kita. Waktu kita musuhan ama Viking juga melalui proses yang panjang dan benturan beberapa kali.

Partai melawan Persikabo besok memang menjadi partai rawan yang harus dijalani Persija dan the Jakmania. Bayangan gesekan suporter di putaran pertama memang menjadi hal yang patut diwaspadai agar tidak terulang. Gesekan kemarin gw bilang ga usah digede-gedein.

Itu emang sikap sebagian masyarakat kita (bukan cuma bola) yang menganggap perbedaan itu berarti permusuhan. Tinggal bagaimana petinggi-petinggi kedua suporter menyikapinya. Kabomania mo dateng? Ga masalah, toh kita juga diterima mereka di rumahnya. Tapi hubungan yang memburuk belakangan ini harus diantisipasi. Dengan penanganan yang tepat maka pertandingan besok akan berjalan aman dan lancar bahkan bisa menjadi titik balik terbinanya hubungan yang lebih baik antara the Jakmania dengan tetangganya Kabomania.

Yang pertama mungkin Kabomania harus menjelaskan kenapa sikap mereka selama ini sangat memojokkan the Jak. Kalau toh itu hanya oknum tapi kenapa tidak ada usaha-usaha dari para pentolannya untuk meredam. Yang kedua adalah janji mereka untuk lebih mentertibkan lagi anggotanya sehingga tidak ada lagi intimidasi dan pemaksaan kehendak terhadap anggota the Jakmania di wilayah Bogor.

The Jakmania sendiri juga harus menunjukkan kedewasaan dengan menganggap kejadian kemarin adalah hello effect yang salah, perjumpaan pertama yang tidak dipersiapkan dengan matang. Ga menutup kemungkinan gesekan terjadi karena kita tidak bisa menertibkan anggota yang datang ke kampung orang dengan arogansi yang kental dan naluri agresor yang tinggi.

Satu lagi yang penting, kalo forum the Jakmania memutuskan untuk menerima Kabomania, keputusan ini harus cepat disosialisasikan dan seluruh anggota maupun simpatisan wajib mentaatinya. Siapa yang melanggar harus dikenakan sanksi. Kalo perlu besok the Jakmania Depok – Bogor – Srengseng Sawah – Lenteng Agung berjalan iring-iringan dengan Kabomania bersama-sama ke Lebak Bulus. Atau Kabomania dengan pengawalan ketat dari Korlap the Jakmania datang lebih awal ke stadion.

Gw yakin masih banyak yang penasaran dengan baca tulisan ini. Apa Bung Ferry dah berubah setelah tidak menjadi pengurus the Jak lagi? Ga juga! Gw tetep PENDUKUNG SETIA PERSIJA! Gue tetep PERSIJA AMPE MATI! Gw tetep OREN SEJATI! Justru karena kecintaan gw ke Persija gw ga mau Persija menanggung akibat lagi bila the Jak terus memupuk permusuhan dengan suporter lain.

Coba hitung, sudah berapa puluh juta Tim Persija harus membayar denda akibat kita selalu mengumbar emosi kita. Ingat, hukuman bertubi-tubi dari Komdis diawali dengan kejadian di Bogor. Ke depannya kita akan menghadapi lagi pertandingan-pertandingan yang rawan gesekan : Persikota dan Persitara. Jangan ada lagi gesekan, jangan turun ke lapangan, tidak perlu masang petasan, tidak ada gunanya lempar kertas panjang yang hanya mengganggu pergerakan pemain, jangan biarkan oknum-oknum the Jak merusak pertandingan dengan melakukan pelemparan. Kita harus sadar ini semua tanggung jawab kita bersama. Kesadaran kita semua dalam memberikan dukungan yang positif kepada tim kebanggaan.

Sudah saatnya kita berpikir untuk kebaikan semua termasuk kebaikan anggota kita di Bogor dan Tangerang. Sudah saatnya kita mencapai kemenangan ganda, Persija menang dan pertandingan lancar. Sudah saatnya kita buktikan the Jakmania adalah Sang Macan yang tidak pernah mencari musuh dan tidak mudah mendapat musuh. Mari kita sama-sama ucapkan kepada Kabomania: SELAMAT DATANG TEMAN!

Pemutakhiran Terakhir ( Friday, 23 November 2007 )

7 Keajaiban Sepakbola Indonesia

Ditulis Oleh Ir.Ferri Indrasjarief (Ex Ketum The Jakmania)
Sunday, 23 September 2007
1. KETUA UMUM TERPIDANA
2. KOMDIS VERSUS KOMDING
3. KOMPETISI TANPA KONSISTENSI
4. TONTONAN BERESIKO TINGGI
5. PEMBINA TANPA PEMBINAAN
6. PROFESIONAL TERGUGAT
7. SUPORTER KAMBING HITAM