Newsletter



Kamis, 20 Mei 2010

MENANTI TEMAN

Ditulis Oleh T.Ferry Indrasjarief
Tuesday, 20 November 2007

Image The Jak ma Viking musuhan. Semua juga sudah tau. Permusuhan yang diawali pada Liga Indonesia 7 itu ternyata berkembang pesat, sehingga banyak yang mensejajarkan dengan permusuhan Bonek dan Aremania.

Bahkan perseteruan terus berkembang menjalar ke suporter-suporter lainnya. Itu bisa dilihat pada pertandingan-pertandingan di Bogor maupun Jakarta Utara. Meski bertanding melawan tim lain, yel yang mereka nyanyikan berupa ejekan terhadap the Jakmania.

Buat gw hal ini memang menjengkelkan, tapi kalo dipikir lagi itu bukti mereka sebetulnya segen ama kita sehingga harus terus mengkampanyekan yel-yel permusuhan ke anggotanya dan kelompok lain. Buat mereka the Jakmania adalah momok yang sulit mereka hadapi sehingga harus terus menghasut kelompok lain berkolaborasi dengan mereka.

Coba perhatikan! Selain yel, ada juga surat pembaca dan sms ke media, graviti di jalan-jalan, serta buku tamu di situs-situs suporter. Sampe-sampe gw berpikir mereka lebih berkonsentrasi memusuhi kita daripada memberikan dukungan kepada timnya (jangan-jangan mereka emang fans kita).

Gw ga suka! Tapi gw lebih ga suka lagi kalo the Jak langsung mencap mereka menjadi musuh kita. Apalagi kita sama-sama tau bahwa mereka disusupi kelompok lain yang memang ingin kita dimusuhin banyak suporter. Bagi gw ga gampang mencap kelompok suporter tertentu menjadi musuh kita. Masa baru benturan sekali, saling ejek, kemudian langsung menjadi musuh kita. Waktu kita musuhan ama Viking juga melalui proses yang panjang dan benturan beberapa kali.

Partai melawan Persikabo besok memang menjadi partai rawan yang harus dijalani Persija dan the Jakmania. Bayangan gesekan suporter di putaran pertama memang menjadi hal yang patut diwaspadai agar tidak terulang. Gesekan kemarin gw bilang ga usah digede-gedein.

Itu emang sikap sebagian masyarakat kita (bukan cuma bola) yang menganggap perbedaan itu berarti permusuhan. Tinggal bagaimana petinggi-petinggi kedua suporter menyikapinya. Kabomania mo dateng? Ga masalah, toh kita juga diterima mereka di rumahnya. Tapi hubungan yang memburuk belakangan ini harus diantisipasi. Dengan penanganan yang tepat maka pertandingan besok akan berjalan aman dan lancar bahkan bisa menjadi titik balik terbinanya hubungan yang lebih baik antara the Jakmania dengan tetangganya Kabomania.

Yang pertama mungkin Kabomania harus menjelaskan kenapa sikap mereka selama ini sangat memojokkan the Jak. Kalau toh itu hanya oknum tapi kenapa tidak ada usaha-usaha dari para pentolannya untuk meredam. Yang kedua adalah janji mereka untuk lebih mentertibkan lagi anggotanya sehingga tidak ada lagi intimidasi dan pemaksaan kehendak terhadap anggota the Jakmania di wilayah Bogor.

The Jakmania sendiri juga harus menunjukkan kedewasaan dengan menganggap kejadian kemarin adalah hello effect yang salah, perjumpaan pertama yang tidak dipersiapkan dengan matang. Ga menutup kemungkinan gesekan terjadi karena kita tidak bisa menertibkan anggota yang datang ke kampung orang dengan arogansi yang kental dan naluri agresor yang tinggi.

Satu lagi yang penting, kalo forum the Jakmania memutuskan untuk menerima Kabomania, keputusan ini harus cepat disosialisasikan dan seluruh anggota maupun simpatisan wajib mentaatinya. Siapa yang melanggar harus dikenakan sanksi. Kalo perlu besok the Jakmania Depok – Bogor – Srengseng Sawah – Lenteng Agung berjalan iring-iringan dengan Kabomania bersama-sama ke Lebak Bulus. Atau Kabomania dengan pengawalan ketat dari Korlap the Jakmania datang lebih awal ke stadion.

Gw yakin masih banyak yang penasaran dengan baca tulisan ini. Apa Bung Ferry dah berubah setelah tidak menjadi pengurus the Jak lagi? Ga juga! Gw tetep PENDUKUNG SETIA PERSIJA! Gue tetep PERSIJA AMPE MATI! Gw tetep OREN SEJATI! Justru karena kecintaan gw ke Persija gw ga mau Persija menanggung akibat lagi bila the Jak terus memupuk permusuhan dengan suporter lain.

Coba hitung, sudah berapa puluh juta Tim Persija harus membayar denda akibat kita selalu mengumbar emosi kita. Ingat, hukuman bertubi-tubi dari Komdis diawali dengan kejadian di Bogor. Ke depannya kita akan menghadapi lagi pertandingan-pertandingan yang rawan gesekan : Persikota dan Persitara. Jangan ada lagi gesekan, jangan turun ke lapangan, tidak perlu masang petasan, tidak ada gunanya lempar kertas panjang yang hanya mengganggu pergerakan pemain, jangan biarkan oknum-oknum the Jak merusak pertandingan dengan melakukan pelemparan. Kita harus sadar ini semua tanggung jawab kita bersama. Kesadaran kita semua dalam memberikan dukungan yang positif kepada tim kebanggaan.

Sudah saatnya kita berpikir untuk kebaikan semua termasuk kebaikan anggota kita di Bogor dan Tangerang. Sudah saatnya kita mencapai kemenangan ganda, Persija menang dan pertandingan lancar. Sudah saatnya kita buktikan the Jakmania adalah Sang Macan yang tidak pernah mencari musuh dan tidak mudah mendapat musuh. Mari kita sama-sama ucapkan kepada Kabomania: SELAMAT DATANG TEMAN!

Pemutakhiran Terakhir ( Friday, 23 November 2007 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar