Newsletter



Kamis, 20 Mei 2010

PELAJARAN DARI BIRU (2)

Ditulis Oleh Bung Ferry
Friday, 25 July 2008

Miris sekali melihat nasib saudara kita Persitara. Setelah bersusah payah mendapatkan posisi di Liga Super, kini mereka dihadapkan pada permasalahan klasik klub-klub di Indonesia ... dana.

Diawali dengan ditolaknya Lebak Bulus sebagai kandang mereka karena tidak memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Badan Liga Indonesia, sementara stadion mereka sendiri, Kamal Muara masih dalam rencana perbaikan. Karena hingga batas waktu yang ditentukan mereka tidak bisa menentukan kandangnya, BLI memberikan alternatif untuk menggunakan stadion Gelora Bung Karno atau Jalak Harupat. Pilihan sulit. Biaya sewa GBK sangat besar sementara memilih Jalak Harupat juga membutuhkan biaya tambahan yakni penginapan. Dengan berat hati saudara kita sekota ini terpaksa memilih Jalak Harupat dengan kondisi yang masih tanda tanya bagaimana mendapatkan dana untuk biaya penyelenggaraan.

Mungkin ada kelalaian pada Panpel Persitara, mungkin juga ada kealpaan dalam alternatif yang diberikan BLI. Tapi yang perlu dicatat adalah Persitara kesulitan dana karena APBD yang menjadi masukan terbesar tetap belum turun. Apalagi untuk biaya pertandingan, sedangkan pemainnya hingga kini belum menerima gaji mereka.

Gue bukan mau buka daur hidup tim lain, tapi temen-temen the Jakers harus sadar bahwa permasalahan yang menimpa mereka cepat atau lambat akan dialami juga oleh tim kita Persija. Bagi yang rajin baca koran tentu tau bahwa ada keterlambatan gaji bagi para pemain Persija. Seperti juga Persitara, kita juga masih mengandalkan dana APBD sebagai sumber utama pembiayaan tim. Selama APBD belum turun, tim masih bisa berjalan dengan mengandalkan sponsor yang sudah menjadi langganan tim kita beberapa tahun terakhir. Jumlahnya masih belum mencukupi untuk menutupi biaya keseluruhan. Beruntung Persija mempunyai seorang Manajer Bpk Haryanto Badjuri. Lewat dana pribadi dan relasinya dengan beberapa pengusaha di Jakarta, hingga saat ini Persija belum mengalami nasib seperti saudaranya di Utara. Namun mau bertahan sampai kapan?

Konon mandegnya pencairan dana terhambat SK Mendagri yang melarang penggunaan dana APBD untuk klub-klub profesional. Tapi anehnya di beberapa daerah, mereka tetap bisa menggunakan dana APBD lewat jalur yang masih bisa ditoleransi oleh undang-undang. Jadi kenapa DKI tidak bisa?

Baik Persija maupun Persitara juga mempunyai masalah lain yang sama yakni stadion. Kedua tim ini sama-sama terusir dari stadion yang selama ini menjadi kandang mereka. Persija ‘terpaksa’ menggunakan stadion GBK. Memang biaya penyelenggaraan otomatis membengkak beberapa kali lipat, tapi daripada terlempar dari ibukota? Konsekwensi dari keputusan ini juga berimbas pada the Jakmania. Untuk menutupi biaya pertandingan yang besar, Panpel dengan berat hati terpaksa menaikkan harga tiket masuk, selain mengandalkan pemasukan dari A-board dan sponsor lain.

IRONI! 2 tim ibukota terpaksa bermain di stadion yang bukan menjadi rumah mereka. 2 tim ibukota dihadapi pada masalah pendanaan. Masa sih kita kalah sama (maaf) Sleman, Gresik, Sidoarjo?! Meski berada di kota yang relatif lebih kecil dari Jakarta, tapi mereka bisa bangga karena memiliki stadion besar yang cukup representatif. Padahal APBD DKI konon terbesar di Indonesia. Padahal animo masyarakat Jakarta terhadap sepakbola juga besar.

Jadi the Jakers, janganlah kalian mentertawakan saudara kita di Utara. Jangan karena ulah suporter mereka, kalian tidak bisa melihat segala permasalahan dengan jernih. Sekali lagi masalah rumit yang menimpa mereka cepat atau lambat akan dialami tim kita juga.

Lalu apa dong yang bisa dilakukan para orang oren di seluruh dunia? Silahkan kalian menentukan sendiri langkah kalian. Sebagai pencinta Persija, kalian juga harus peka terhadap masalah yang dihadapi tim. Sekedar meniru kata-kata bijak : JANGAN PERNAH BERTANYA APA YANG TIM PERSIJA BISA BERIKAN PADA KITA, TAPI TANYAKAN APA YANG KITA BISA BERIKAN PADA TIM KEBANGGAAN KITA PERSIJA.

Gue percaya Oren Sejati takkan mati. Oren Sejati kan dukung Persija sepenuh hati. Oren Sejati dukung Persija Ampe Mati.

Beli Karcis Aku Pake Uang Jajan

Walau Harus Kaga Rokok Kaga Makan

Orang Bilang Di Tubuhku Masuk Setan

Aku Yakin Ini Semua Pengorbanan

Persija Jakarta Oooo (4X)

Pemutakhiran Terakhir ( Saturday, 26 July 2008 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar